Rabu, 07 Februari 2018

perilaku manusia


MAKALAH
PSIKOLOG
Dosen: Ibu.
Rini Indriani, S.Psi., M.Psi., MARS., Psikolog
Disusun Oleh :








Viktoria Liwung            15150073
Wijianti                          17150064
Tasriani Mulyati            17150072
Wanima Endah              17150076
Riska Safiti.D                17150079





UNIVERSITAS RESPATI YOGYAKARTA
FAKULTAS KESEHATAN
D-III KEBIDANAN
2017/2018







KATA PENGANTAR

Assalamuallaikum. Wr.wb
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karunia-Nya sehingga kami sebagai penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul ”PERILAKU MANUSIA”
dapat terselesaikan dengan baik.Pembuatan makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Psikolog. Pembuatan makalah ini dapat terselesaikan dengan baik karena bantuan dan dukungan dari semua pihak oleh karena itu kami ucapkan terimakasih terutama kepada Ibu. Rini Indriani, S.Psi., M.Psi., MARS., Psikolog ,selaku dosen pengampu mata kuliah Psikolog.
Walaupun kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna oleh karena itu kritik dan saran dari pembaca sangat diharapkan untuk menyempurnakan makalah ini. Semoga makalah ini dapat berguna bagi pembaca pada umumnya dan penulis pada khususnya.

Wassalamuallaikum.wr.wb

Yogyakarta, januari 2018












i

DAFTAR ISI
Kata Pengantar           ...................................................................................................         i
Daftar  Isi                    ...................................................................................................         ii
BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang            ..................................................................................................          1
Tujuan Penulisan         ...................................................................................................         1
BAB II PEMBAHASAN
1.1 Hakikat manusia                       …………………….....................................................           2
1.2 Hakikat Manusia Sebagai Mahkluk Sosial dan Mahkluk Ekonomi
             .........................           3
1.3 Pengertian Perilaku           …………….................................................................           5
1.4
Pengertian Perilaku Menurut Para Ahli    ............................................................            5
1.5 Proses Pembentukan Perilak         …....................................................................            6
1.6 Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku       …………….…………………………           7
1.7 Faktor Menurut Green Factor                   ……………………………………….           8
1.8 Macam - Macam Perilaku             ……………………………………………….           8
1.9 Macam - Macam Perilaku Menurut Para Ahli Bloom (1956)      ……………….           8
1.11 Perkembangan Fisik dan Perilaku Psikomotorik ……………………….           10
1.12 Perkembangan Bahasa dan Perilaku Kognitis    ……………………………….           11
1.13 Perkembangan Bahasa dan Perilaku Kognitif    ……………………………….           11
1.14 Perkembangan Perilaku Sosial, Moralitas dan Keagamaan        ……………….           12
1.15 Perkembangan Perilaku Afektif, Konatif dan Kepribadian       ……………….           13
BAB  III PENUTUP
KESIMPULAN          ...................................................................................................        
SARAN          ...............................................................................................................        
DAFTAR PUSTAKA               …………………………………………………….......        




ii
BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Perilaku merupakan perwujudan dari adanya kebutuhan. Perilaku dikatakan wajar apabilam ada penyesuaian diri yang harus diselaraskan dengan peran manusia sebagai individu, social, dan berketuhanan. Perilaku adalah sebuah gerakan yang dapat diamati dari luar, seperti orang berjalan, naik sepeda, dll. Untuk aktivitas ini mereka harus berbuat sesuatu, misal : kaki yang satu diletakkan pada kaki yang lain.
Perilaku atau aktivitas manusia merupakan manifestasi kehidupan psikisnya. Perilaku pada manusia itu tidak timbul dengan sendirinya, tetapi sebagai akibat dari adanya stimulus atau rangsang yang mengenai individu. Perilaku atau aktivitas itu merupakan jawaban terhadap stimulus yang mengenainya. Perilaku  manusia tidak dapat lepas dari keadaan individu itu sendiri dan lingkungannya. Perilaku itu didorong oleh motif tertentu sehingga manusia itu bertingkahlaku.
Jika seseorang duduk diam dengan sebuah buku ditangannya, ia dikatakan sedang berperilaku ia sedang membaca, sekalipun pengamatan dari luar sangat minimal, sebenarnya perilaku ada dibalik tirai tubuh, didalam tubuh manusia itu sendiri. Perilaku terdiri dari aktivitas- aktivitas yang berlangsung, baik didalam maupun diluar. Dengan membaca latar belakang diatas maka makalah ini sangat menarik sebab membahas sesuatu sikap yang unik yaitu pola perilaku sosial yang ada pada diri kita masing masing.
B. Tujuan
1. Mengetahui pengertian perilaku
2. Mengetahui macam-macam pola perilaku
3. Mengetahui pendekatan teori perilaku

1
BAB II
PEMBAHASAN

KONSEP PERILAKU
Hakekat Perilaku
Pengertian Perilaku
 






1.1 Hakikat manusia
Hakikat manusia adalah mahluk Tuhan yang paling sempurna dibandingkan dengan mahluk Tuhan lainnya karena pada dasarnya manusia diberi akal agar mampu membedakan mana yang baik bagi dirinya dan mana yang buruk bagi dirinya, diberi perasaan agar mampu merasakan sesuatu yang terjadi ketika hidup didunia, diberi fikiran agar mampu berfikir positif dan mampu berfikir untuk membuat sesuatu yang dapat memberikan perubahan didunia menjadi lebih baik.
Hakikat manusia adalah sebagai berikut ;
a. Makhluk yang memiliki tenaga dalam yang dapat menggerakkan hidupnya untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhannya.
b. Individu yang memiliki sifat rasional serta bertanggung jawab atas tingkah laku atau tindakan yang dilakukan sendiri.
c. Mengarahkan dirinya ke tujuan yang positif serta mampu melakukan tindakan yang bermanfaat atau berdampak baik bagi dirinya dan mampu mengatur dan mengontrol dirinya serta mampu menentukan nasibnya sendiri sesuai yang diinginkan.

2
d. Individu yang dalam hidupnya selalu melibatkan dirinya sendiri dan peran oranglain dalam usahanya untuk mewujudkan dirinya sendiri agar menjadi lebih baik lagi, serta membantu orang lain dan berusaha membuat dunia lebih baik untuk ditempati.
1.2  Hakikat Manusia Sebagai Mahkluk Sosial dan Mahkluk Ekonomi
1. Manusia Sebagai Mahkluk Sosial .Manusia selain sebagai makhluk individu, manusia juga disebut sebagai makhluk sosial.
Artinya manusia memiliki kebutuhan dan kemampuan serta kebiasaan untuk berkomunikasi dan berinteraksi dengan manusia yang lain, interaksi ini berbentuk kelompok. Kemampuan dan kebiasaan manusia berkelompok ini disebut juga dengan 'zoon politicon'. Aristoteles adalah orang yang pertama yang mengatakan  bahwa manusia adalah 'zoon politicon' atau mahkluk yang tidak bisa hidup sendiri.
Ciri-ciri manusia sebagai mahkluk sosial:
- Suka bergaul
- Suka bekerja sama
- Hidup berkelompok
- Memiliki kepedulian terhadap orang lain
- Tidak bisa hidup sendiri
2. Manusia Sebagai Mahkluk Sosial yang Bermoral .
Manusia memiliki toleransi dan kepedulian terhadap orang lain ketika bersosialisasi.Contoh perilaku manusia sebagai mahkluk sosial yang bermoral :
- Bergotong-royong membersihkan desa.
- Mengunjungi orang sakit.


3
3. Hakikat manusia dalam pandangan ilmu sosiologi
Menurut Bapak Agus Comte “konsep manusia dalam ilmu sosiologi belum sepenuhnya melihat manusia sebagai mahluk yang utuh dan mandiri”. Dalam hal ini dapat dilihat bahwa manusia bukanlah mahluk yang bisa hidup sendiri,  pada dasarnya manusia diciptakan sebagai mahluk sosial yang membutuhkan banyak orang untuk berperan dalam hidupnya.
4. Menurut pendapat Harold H. Titus (1959)
Menggolongkan ada tiga aliran penafsiran tentang hakikat manusia. Ketiga golongan tersebut adalah :
1. Tafsiran klasik atau rasionalistik, yaitu tafsiran yang bersumber pada filsafat Yunani dan Romawi yang melihat manusia sebagai mahluk rasional.
2. Tafsiran teologis, yaitu membicarakan hubungan manusia dengan kekuatan transendental diluar dirinya, yang biasa disebut “Tuhan”.
 3. Tafsiran ilmiah, yaitu tafsiran yang berkembang mengikuti  perkembangan penemuan-penemuan penelitian ilmiah. Hakikat manusia dalam pandangan Psikologi lebih mengarah kepada sifat manusian itu sendiri yaitu sifat-sifat karakteristik manusia.
Hakikat manusia dalam hal ini merupakan ciri khas manusia sebagai mahluk yang dapat menjadikan manusia berbeda dengan mahluk-mahluk lainnya. Pada dasarnya atau pada hakikatnya hidup manusia adalah  pengalaman bersama dengan manusia lainnya, bahkan didalam unsur-unsurnya yang paling individual. Berbeda dari pandangan psikologi yang mempelajari perilaku manusia, para ahli psikologi biasanya berpandangan bahwa kondisi ragawi, kualitas kejiwaan dan situasi lingkungan merupakan faktor-faktor utama perilaku manusia dan kepribadian manusia.
suatu reaksi psikis seseorang terhadap lingkungannya, reaksi yang dimaksud digolongkan menjadi 2, yakni :


4
1.) dalam bentuk pasif (tanpa tindakan nyata atau konkrit)
2.) dalam bentuk aktif (dengan tindakan konkrit)
1.3 Pengertian Perilaku
Perilaku adalah tindakan atau aktivitas dari manusia itu sendiri yang mempunyai bentangan yang sangat luas antara lain : berjalan, berbicara, menangis, tertawa, bekerja, kuliah, menulis, membaca, dan sebagainya.
1.4 Pengertian Perilaku Menurut Para Ahli
·   Soekidjo Notoatmodjo, 1987 : segala perbuatan atau tindakan yang dilakukan oleh makhluk hidup.
·   Robert Y. Kwick , 1972 : tindakan atau perbuatan suatu organisme yang dapat diamati dan bahkan dipelajari.
·   Ensiklopedi Amerika : suatu aksi dan reaksi organisme terhadap lingkungannya, hal ini berarti bahwa perilaku baru akan terwujud bila ada sesuatu yang diperlukan untuk menimbulkan tanggapan yang disebut rangsangan, dengan demikian maka suatu rangsangan tertentu akan menghasilkan perilaku tertentu pula.
·   Skinner : respon atau reaksi seseorang terhadap stimulus atau rangsangan dari luar. teori Skinner disebutteori“S-O-R”(Stimulus - Organisme - Respon) ,perilaku dibedakan menjadi dua :
–  Perilaku Tertutup (convert behavior)
Perilaku tertutup adalah respon seseorang terhadap stimulus dalam bentuk terselubung atau tertutup (convert). Respon atau reaksi terhadap stimulus ini masih terbatas pada perhatian, persepsi, pengetahuan, kesadaran, dan sikap yang terjadi pada orang yang menerima stimulus tersebut, dan belum dapat diamati secara jelas oleh orang lain.
–  Perilaku terbuka (overt behavior)


5
Respon seseorang terhadap stimulus dalam bentuk tindakan nyata atau terbuka. Respon terhadap stimulus tersebut sudah jelas dalam bentuk tindakan atau praktek, yang dengan mudah dapat diamati atau dilihat oleh orang lain.
1.5 Proses Pembentukan Perilaku
Proses pembentukan perilaku dipengaruhi oleh beberapa faktor yang berasal dari dalam diri individu itu sendiri, faktor-faktor tersebut antara lain :
1)      Persepsi
pengalaman yang dihasilkan melalui indera penglihatan, pendengaran, penciuman, dan sebagainya.
2)      Motivasi
Motivasi diartikan sebagai dorongan untuk bertindak untuk mencapai sutau tujuan tertentu, hasil dari pada dorongan dan gerakan ini diwujudkan dalam bentuk perilaku
3)      Emosi
Perilaku juga dapat timbul karena emosi, Aspek psikologis yang mempengaruhi emosi berhubungan erat dengan keadaan jasmani, sedangkan keadaan jasmani merupakan hasil keturunan (bawaan), Manusia dalam mencapai kedewasaan semua aspek yang berhubungan dengan keturunan dan emosi akan berkembang sesuai dengan hukum perkembangan, oleh karena itu perilaku yang timbul karena emosi merupakan perilaku bawaan.
4)      Belajar
Belajar diartikan sebagai suatu pembentukan perilaku dihasilkan dari praktek-praktek dalam lingkungan kehidupan. Barelson (1964) mengatakan bahwa belajar adalah suatu perubahan perilaku yang dihasilkan dari perilaku terdahulu.


6
Perilaku manusia terbentuk karena adanya kebutuhan :
-          Motivasi
Motivasi yang terbaik adalah motivasi yang datang dari dalam diri sendiri (motivasi intrinsik), bukan pengaruh lingkungan (motivasi ekstrinsik
Faktor perangsang dan penguat :
Pengaruh sikap dan kepercayaan
-          Memberi hadiah dalam bentuk penghargaan, pujian, piagam, hadiah, promosi pendidikan dan jabatan.
-          Kompetisi atau persaingan sehat.
-          Memperjelas tujuan atau menciptakan tujuan antara (pace making).
1.6 Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku
 Terdapat beberapa tahapan yang dilalui,tahap tersebut antara lain : tahap mengetahui fakor :
·   Pengetahuan (knowledge) adalah hasil penginderaan manusia atau hasil tahu seseorang terhadap objek melalui indera yang dimilikinya (mata, hidung, telinga).Dengansendirinya, pada waktu penginderaan sampai menghasilkan pengetahuan tersebut sangat dipengaruhi oleh intensitas perhatian dan persepsi terhadap objek.
·   Tahap memahami (comprehension) merupakan tahap memahami suatu objek bukan sekedar tahu atau dapat menyebutkan ,tetapi juga dapat menginterpretasikan secara benar tentang objek.
·   tahap aplikasi (application) yaitu jika orang yang telah memahami objek yang dimaksud dapat mengaplikasikan prinsip yang diketahui pada situasi yang lain.
·   Tahap analisis (analysis) merupakan kemampuanseseorangmenjabarkandanataumemisahkan. Indikasibahwapengetahuanseseorangsudahsampaipada tingkatanalisis jika dapatmembedakan,memisahkan, mengelompokkan, membuat diagram pada pengetahuanatasobjektersebut.
·   Tahap sintesis (synthesis)

7
Kemampuan seseorang untuk merangkum suatu hubungan logis dari komponen-komponen pengetahuan yang dimiliki.
·   tahap evaluasi (evaluation) kemampuan seseorang untuk melakukan penilaian terhadap suatuobjek.
1.7 Faktor Menurut Green Factor:
-          Faktor predisposisi (predisposing factors) Yaitu fakto ryang mempermudah atau mempre disposisi terjadinya perilaku seseorang antara lain pengetahuan, sikap, keyakinan, kepercayaan, nilai-nilaidantradisi.
-          Faktor pemungkin (enabling factors) yaitu faktor yang memungkinkan atau yang memfasilitasi perilaku atau tindakan antara lain umur, status social ekonomi, pendidikan, prasarana dan sarana serta sumberdaya.
-          Faktor pendorong atau penguat (reinforcing factors) faktor yang mendorong atau memper kuat terjadinya perilaku misalnya dengan adanya contoh dari para tokoh masyarakat yang menjadi panutan.
1.8 Macam - Macam Perilaku
Pada dasarnya bentuk perilaku dapat diamati, melalui sikap dan tindakan, namun demikian tidak berarti bahwa bentuk perilaku itu hanya dapat dilihat dari sikap dan tindakannya saja, perilaku dapat pula bersifat potensial, yakni dalam bentuk pengetahuan, motivasi dan persepsi.  
1.9 Macam - Macam Perilaku Menurut Para Ahli Bloom (1956)
-  Coqnitive
yang berisi perilaku-perilaku yang menekankan aspek intelektual, seperti pengetahuan, pengertian, dan keterampilan berpikir.
-          Affective
Berisi perilaku-perilaku yang menekankan aspek perasaan dan emosi,seperti minatsikap, apresiasi, dan cara penyesuaian diri.


8
-          Psikomotor
berisi perilaku-perilaku yang menekankan aspek perasaan dan emosi,seperti minatsikap, apresiasi, dan cara penyesuaian diri.
·         Ki Hajar Dewantara
- Cipta
- Rasa
-Karsa atau Peri akal
- Peri rasa
-Peri tindakan
·         Ahli Lain
- Pengetahuan
-Sikap
-Tindakan
a. Secara Biologi         
merupakan sebuah sinonim yang menandakan bahwa manusia tersebut telah mencapai akhil baligh atau masa pubersitas yang menandakan bahwa usia tersebut seseorang dapat melakukan reproduksi.
b. Perilaku dewasa
merupakan sebuah sikap yang diikuti mental yang siap dan setara terhadap manusia-manusia yang telah dianggap dewasa sebelumnya.
c. Cara belajar menjadi dewasa
- bimbingan dari orang yang anda anggap sudah dewasa, serta pengakuan darinya bahwa dia telah dewasa. (contoh : orang tua kandung, dsbnya)

9
- meniru sifat, sikap, dan perilaku orang yg kita anggap dewasa (hal ini merupakan cara belajar mulai dari bayi)
- introspeksi diri apakah cara yang dijalani untuk belajar dewasa menurut masyarakat telah benar
d. Pengembangan Perilaku
Perkembangan manusia tidak hanya tertuju pada aspek psikologis saja, tetapi juga aspek biologis. Karena setiap aspek perkembangan individu, baik fisik, emosi, inteligensi maupun sosial, satu sama lain saling mempengaruhi. Terdapat hubungan atau korelasi yang positif diantara aspek tersebut.
1.11 Perkembangan Fisik dan Perilaku Psikomotorik
Perkembangan fisik,Perkembangannya fisik ini mencakup aspek-aspek sebagai berikut:
1.) Perkembangan anatomis
Perkembangan anatomis ditunjukkan dengan adanya perubahan kuantitatif pada struktur tulang belulang. Indeks tinggi dan berat badan, proporsi tinggi kepala dengan tinggi garis keajegan badan badan secara keseluruhan.
2.) Perkembangan fisiologi
Perkembangan fisiologis ditandai dengan adanya perubahan-perubahan secara kuantitatif, kualitatif dan fungsional dari sistem-sistem kerja hayati seperti konstraksi otot, peredaran darah dan pernafasan, persyaratan, sekresi kelenjcar dan pencernaan.Aspek fisiologi yang sangat penting bagi kehidupan manusia adalah otak (brain).
·         Perkembangan perilaku psikomotorik
Perilaku psikomotorik memerlukan koordinasi fungsional antara neuronmuscular system (persyarafan dan otot) dan fungsi psikis (kognitif, afektif, dan konatif)


10
1.)    Berjalan dan Memegang Benda.
2.)    Bermain dan Bekerja.
3.)     Proses Perkembangan Motorik.
1.12 Perkembangan Bahasa dan Perilaku Kognitis
Perkembangan Bahasa
Bahasa merupakan kemampuan untuk berkomunikasi dengan orang lain. Dalam pengertian ini tercakup semua cara untuk berkomunikasi, dimana pikiran dan perasaan dinyatakan dalam bentuk lambang atau simbol untuk mengungkapkan sesuatu pengertian, seperti dengan menggunakan lisan, tulisan, isyarat, bilangan, lukisan, dan mimik muka..Perkembangan pikiran itu dimulai pada usia 1,6-2,0 tahun, yaitu pada saat anak dapat menyusun kalimat dua atau tiga kata. Perkembangan bahasa dipengaruhi oleh faktor-faktor sebagai berikut yaitu:
1.)   Faktor Kesehatan.
2.)   Inteligensi Perkembangan bahasa anak dapat dilihat dari tingkat inteligensinya.
3.)   Status Sosial Ekonorni Keluarga.
4.)   Jenis kelamin (Sex).
5.)   Hubungan Keluarga.
1.13 Perkembangan Bahasa dan Perilaku Kognitif
Istilah “cognitive” berasal dari kata cognition yang padanannya knowing, berarti mengetahui. Dalam arti yang luas, cognition (kognisi) ialah perolehan, penataan, dan penggunaan pengetahuan (Neisser, 1976). Dalam perkembangan selanjutnya, istilah kognitif menjadi populer sebagai salah satu domain atau wilayah/ranah psikologis manusia yang meliputi setiap perilaku mental yang berhubungan dengan pemahaman, pertimbangan, pengolahan informasi, pemecahan masalah, kesengajaan, dan keyakinan., Jean Piaget (sebut: Jin Piasye), mengklasifikasikan perkembangan kognitif anak menjadi 4  tahapan:


11
1)   Tahap sensory-motor yakni perkembangan ranah kognitif yang terjadi pada usia 0-2 tahun.
2)   Tahap pre-operational, yakni perkembangan ranah kognitif yang terjadi pada usia 2-7 tahun.
3)   Tahap concrete-operational, yang terjadi pada usia 7-11 tahun
4)   Tahap formal-operational, yakni perkembangan ranah kognitif yang terjadi pada usia 11-15 tahun
Terdapat hubungan yang amat erat antara perkembangan bahasa dan perilaku kognitif.Bahasa merupakan sarana dan alat yang strategis bagi 1ajunya perkembangan perilaku kognitif.
1.14 Perkembangan Perilaku Sosial, Moralitas dan Keagamaan
·   Perkembangan Perilaku sosial
Secara potensial (fitriah) manusia dilahirkan sebagai makhluk sosial (zoon politicon), kata Plato.
1)   Proses sosialisasi dan perkembangan sosial
Secepat individu menyadari bahwa di luar dirinya itu ada orang lain, maka mulailah pula menyadari bahwa ia harus belajar apa yang seyogianya ia perbuat seperti yang diharapkan orang lain.
2)   Kecenderungan Pola Orientasi Sosial
·   Perkembangan Moralitas
1)   Perkembangan Moral
Istilah moral berasal dari kata Latin “mos” (Moris), yang berarti adat istiadat peraturan/nilai-nilai atau tatacara kehidupan.
2)   Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Moral


12
Perkembangan moral seorang anak banyak dipengaruhi oleh lingkungan Anak memperoleh nilai-nilai moral dan lingkungannya dan orangtuanya.Beberapa sikap orangtua yang perlu diperhatikan sehubungan dengan Perkembangan moral anak, di antaranya sebagai berikut.
a.)    Kolsisten dalam rnendidik anak
b.)   Sikap orangtua dalarn keluarga
c.)    Penghayatan dan pengamalan agama yang dianut
d.)   Sikap orangtua dalam menerapkan norma
1.15 Perkembangan Perilaku Afektif, Konatif dan Kepribadian
Perkembangan Fungsi-Fungsi Konatif dan Hubungannya dengan Pembentukan Fungsi konatif atau motivasi itu merupakan faktor penggerak perilaku manusia yang bersumber terutama pada kebutuhan-kebutuhan dasarnya (basic needs).
·   Perkembangan Emosional dan Perilaku Afektif
Aspek emosional dari suatu perilaku, pada umumnya, selalu melibatkan tiga ariable, yaitu rangsangan yang menimbulkan emosi (the stimulus variable), perubahan-perubahan fisiologis, yang terjadi bila mengalami emosi (the organismic variable), dan pola sambutan ekspresi atau terjadinya pengalaman emosional itu (the response variable).
·   Perkembangan Kepribadian
Kepribadian merupakan terjemahan dan Bahasa Inggris o7iai’t’ istilah personality secara etimologis berasal dan bahasa Latin “person” (kedok) dan “personare” (menembus). Persona biasanya dipakai oleh para pemain sandiwara pada zaman kuno untuk memerankan satu bentuk tingkah laku dan karakter pribadi.
Personare adalah bahwa pemain sandiwara itu dengan melalui kedoknya berusaha menembus keluar untuk mengekspresikan satu bentuk gambaran manusia tertentu.Keunikan penyesuaian

13
sangat berkaitan dengan aspek-aspek kepribadian itu sendiri, yaitu meliputi hal-hal berikut.
1.) Karakter, yaitu konsekuen tidaknya dalam mematuhi etika pen laku, konsisten atau teguh tidaknya dalam memegang pendirian atau pendapat.
2.) Temperamen, yaitu disposisi reaktif seseorang, atau cepat/lambatnya mereaksi terhadap rangsangan-rangsangan yang ocial dari lingkungan
3.) Sikap terhadap objek (orang, benda, peristiwa, norma dan sebagainya) yang bersifat positif, ociale atau ambivalen (ragu-ragu).
4.) Stabilitas emosi, yaitu kadar kestabilan reaksi emosional terhadap rangsangan dan lingkungan. Seperti: mudah tidaknya tersinggung marah, sedih atau putus asa.
5.) ResponsibilitaS (tanggung jawab), kesiapan untuk menerima risiko dan tindakan atau perbuatan yang dilakukan.
6.) Sosiabilitas, yaitu disposisi pribadi yang berkaitan dengan hubungan interpersonal,yang tampak dalam sifat pribadi yang tertutup atau terbuka; dan kemampuan berkomunikasi dengan orang lain.
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kepribadian :
Kepribadian dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik hereditas (pembawaan) maupun lingkungan (seperti: fisik, ocial, kebudayaan, spiritual).
1.) Fisik. Faktor yang dipandang mempengaruhi perkembangai kepribadian adalah postur tubuh (langsing, gemuk, pendek atau tinggi), kecantikan (cantik atau tidak cantik), kesehatan (sehat atau sakit-sakitan), keutuhan tubuh (utuh atau cacat), dan keberfungsian organ tubuh.
2.) Inteligensi. Tingkat intelegensi individu dapat mempengaruhi perkembangan kepribadiannya.
3.) Keluarga. Suasana atau iklim keluarga sangat penting bagi perkembangan kepribadian anak.

14
4.) Teman sebaya (peer group). Setelah masuk sekolah, anak mulai bergaul dengan teman sebayanya dan menjadi anggota dan kelompoknya. Pada saat inilah dia mulai mengalihkan perhatiannya untuk mengembangkan sifat-sifat atau perilaku yang cocok atau dikagumi oleh teman-temannya, walaupun mungkin tidak sesuai dengan harapan orangtuanya.
5.) Kebudayaan. Setiap kelompok masyarakat (bangsa, ras, atau suku bangsa) memiliki tnadisi, adat, atau kebudaya yang khas.
·   Perilaku Perawat Profesional
Secara umum tenaga professional sering di identifikasi sebagai : seorang yang serius  terhadap perkerjaannya ,berpenampilan sangatbaik, dan mendemonstrasikan etik dan tanggung jawab terhadap pekerjaannya (Ellis dan Hartley, 1980).
Tenaga profesional dalam bekerja tedak lepas dari 4 esensi profesionallisme,yaitu :
-          Kompetensi.
-           standar etik yang tinggi.
-          engetahuan yang memadahi.
-          wellas asih / kasih saying.
Perilaku perawat yang perofesional :
–  Empati
yaitu kemampuan untuk menyadari, memahami, dan menghargai perasaan dan pikiran orang lain. Empati adalah “menyelaraskan diri” (peka) terhadap apa, bagaimana, dan latar belakang perasaan dan pikiran orang lain sebagaimana orang tersebut merasakan dan memikirkannya.
– Tanggung jawab sosial
yaitu kemampuan untuk menunjukkan bahwa kita adalah anggota kelompok masyarakat yang dapat bekerja sama, berperan, dan konstruktif.
–  Mengelola obat-obatan dengan benar

15
– Memonitor melaporkan dan mencatat setiap perubahan yang terjadi pada kondisi pasien
–  Berkomunikasi secara efektif
– Gunakan peralatan dengan benar
– Tahu kebijakan dan prosedur keperawatan yang ditetapkan rumah sakit dan lembaga keperawatan.












16
BAB III
PENUTUP

Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa perilaku manusia merupakan hasil dari segala pengalaman serta interaksi manusia dengan lingkungannya. Perilaku manusi terdiri dari beberapa faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku manusia, sifat-sifat umum dan khusus perilaku manusia, bentuk-bentuk perubahan perilaku, dan macam-macam perilaku manusia.
Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku terdiri Faktor Personal,  dan Faktor Situsional. Sifat-sifat umumnya terdiri dari pengamatan, perhatian, tanggap, fantasi, ingatan, berfikir, motif. Bentuk-bentuk perilakunya yaitu, perbahan alamiah, perubahan terencana, kesediaan untuk berubah. Begitu juga macam-macam perilakunya yaitu perilaku refleks dan perilaku refleks bersyarat.
Dari penjelasan diatas dapat dikatakan bahwa manusia itu unik dan berbeda, dari perbedaan itu pula yang menyebabkan adanya interaksi social diantara manusia.Teori ± teori diatas juga menunjukkan pada kita bahwa perilaku itu didorong dan diarahkanketujuan. Mereka juga menunjukkan pada kita bahwa perilaku yang ingin mencapai tujuan cenderung untuk menetap.Terkadang manusia merasa nyaman dengan perbedan tetapi ada juga yang tidak merasa nyamandalam perbedaan yang ada dikarenakan lingkungan tempat manusia tersebut.







17
DAFTAR PUSTAKA




2 komentar:

puisi pancasila tetap abadi

[PUISI] Pancasila Tetap Abadi Sudah cukup banyak nyawa yang kita korbankan Sudah cukup banyak tangis yang kita dengarkan Sudah ...