Sabtu, 31 Maret 2018

Cara membuat larutan desinfeksi (lisol dan kreolin)

Cara membuat larutan desinfeksi (lisol dan kreolin)



persiapan Alat dan Bahan :



a. larutan lisol/kreolin
b. gelas ukur
c. baskom berisi air.





prosedur kerja :



1. masukkan larutan lisol/kreolin 0,5% sebanyak 5 cc ke dalam 1 liter air, larutan ini dapat digunakan untuk mencuci tangan
2. masukkan larutan lisol/kreolin 2% atau 3% sebanyak 20 cc atau larutan lisol/kreolin 3% sebanyak 30 cc ke dalam 1 liter air. larutan ini dapat digunakan untuk merendam peralatan medis.

Jumat, 30 Maret 2018

Cara membuat larutan defisenfeksi (sabun)

Cara membuat larutan defisenfeksi (sabun)


persiapan alat dan bahan :

1. sabun padat/krim/cair.
2. gelas ukur
3. timbangan
4. sendok makan
5. alat pengocok
6. air panas/hangat dalam tempatnya
7. baskom

prosedur kerja :

1. masukkan 4 gr sabun atau krim ke dalam 1liter air panas/hangat, kemudian diaduk sampai larut
2. masukkan 3 cc sabun cair ke dalam 1 liter air panas/hangat, kemudian diaduk sampai larut.

Larutan ini dapat digunakan untuk mencuci tangan atau peralatan medis.

Kamis, 29 Maret 2018

Gangguan / Masalah Kebutuhan Elektrolit

Gangguan / Masalah Kebutuhan Elektrolit

1. Hiponatermia

Merupakan suatu keadaan kekurangan kadar natrium dalam plasma darah yang ditandai dengan adanya kadar natrium plasma yang kurang dari 135 mEq/L, Mual, muntah dan diare. hal tersebut meinmbulakn rasa haus yang berlebihan, denyut nadi cepat, hipotensi, konvulsi dan membran mukosa kering. hiponatermia disebabkan oleh kekurangan cairan yang berlebihan seperti kondisi diare yang berkepanjangan.

2. Hipernatremia

Merupakan suatu keadaan kekurangan kadar natrium dalam plasma darah tinggi yang ditandai dengan adanya mukosa kering, oliguria/anuria, turgor kulit buruk dan permukaan kulit membengkak, kulit kemerahan, lidah kering, dan kemerahan , konvulsi, suhu badan naik, swrta kadar natrium dalam plasma lebih dari 145 m Eq/L. disebabkan oleh dehidrasi, diare, dan asupan air berlebihan sedangkan asupan garamnya sedikit.

3. Hipokalemia

Suatu keadaan kekurangan kadar kalium dalam darah. dapat terjadi dengan sangat cepat. sering terjadi bila pasien yang mengalami diare berkepanjangan. ditandai dengan lemahnya denyut nadi, turunnya tekanan darah, tidak nafsu makan dan muntah-muntah, perutnya kembung lemah dan lunaknya otot, denyut jantungnya tidak beraturan, penurunan bising usus, serta kadar kalium plasmanya menurun hingga kurang dari 3,5 mEq/L.

4. Hiperkalemia

Suatu keadaan di mana kadar kalium dalam darah tinggi. sering terjadi pada pasien terkena luka bakar, penyakit ginjal, asidosis metabolik, pemberian kalium yang berlebihan melalui intravena. ditandai adanya mual, hiperaktivitas sistem pencernaan, aritmia, kelemahan, jumlah urine sedikit sekali, diare adanya kecemasaan dan iritabilitaas, serta kadar kalium dalam plasma mencapai lebih dari 5 mEq/L.

5. Hipokalsemia

Merupakan kekurangan kadar kalsium dalam plasma darah. ditandai dengan adanya kram otot dan kram perut, kejang, bingung, kadar kalsium dalam plasma kurang dari 4,3 mEq/L , serta kesemutan pada jari dan sekitar mulut. keadaan ini dapat disebabkan oleh pengaruh peningkatan kelenjar gondok atau kehilangan sejumlah kalsium karena sekresi intestinal.

6. Hiperkalsemia

Merupakan suatu keadaan keleboihan kadar kalsium dalam darah. hal ini terjadi pada pasiem yang mengalami peningkatan kelenjar gondok  dan makan vitamin D secara berlebihan. hiperkalsemia dengan adanya nyeri pada tulang, relaksasi otot, batu ginjal, mual-mual, koma, dan kadar kalsium dalam plasma lebih dari 4,3 mEq/L

7. Hipomagnesia

Merupakan kekurangan kadar magnesium dalam darah. ditandai dengan adanya iritabilitas, tremor, kram pada kaki dan tangan, takikardi, hipertensi, disorientasi dan konvulsi, serta kadar magnesium dalam darah kurang dari 1,3 mEq/L

8. Hipermagnesia

Merupakan kondisi kelebihan kadar magnesium dalam darah. hal ini ditandai dengan adanya koma, gangguan pernapasan, dan kadar magnesium lebih dari 2,5 mEq/L




                  semoga bermanfaat :)
 

Rabu, 28 Maret 2018

Faktor yang berpengaruh dalam pengaturan cairan


Faktor yang berpengaruh dalam pengaturan cairan


1.     Tekanan cairan
Proses disfusi dan osmosis melibatkan adanya tekanan cairan. Dalam proses osmosis, tekanan osmotik merupakan kemampuan partikel pelarut untuk menarik larutan melalui membran. Bila terdapat dua larutan dengan perbedaan konsentrasi maka larutan yang konsentrasi molekulnya lebih pekat dan tidak dapat bergabung disebut koloid. Sedangkan larutan dengan kepekataan yang sama dan dapat bergabung , maka larutan itu disebut kristaloid. Sebagai contoh, koloid adalah apabila larutan bercampur dengan plasma, sedangkan larutan kristaloid adalah larutan garam. Larutan intravena yang hipotonik, yaitu larutan yang mempunyai konsentrasi kurang pekat dibanding dengan konsentrasi plasma darah. Hal ini menyebabkan, tekanan osmotik plasma akan lebih besar dibandingkan dengan tekanan osmotik cairan interstisial karena konsentrasi protein dalam plasma lebih besar dibanding cairan interstisial dan molekul protein lebih besar, sehingga membentuk larutan koloid dan sulit menembus membran semipermiabel.
Tekanan hidrostatik adalah kemampuan tiap molekul larutan yang bergerak dalam ruang bertutup. Hal ini penting untuk pengaturan keseimbangan cairan ekstra dan intrasel.
2.     Membran semipermiable
Merupakan penyaring agar cairan yang bermolekul besar tidak tergabung. Membram semipermeabel ini terdapat pada dinding kapiler pembulul darah, yang terdapat di seluruh tubuh sehingga molekul atau zat lain tidak berpindah jaringan.


Selasa, 27 Maret 2018

Kebutuhan cairan tubuh


Kebutuhan cairan tubuh

1.      Ginjal
Merupakan organ yang memiliki peran cukup besar dalam pengaturan kebutuhan cairan dan elektrolit . hal ini terlihat pada fungsi ginjal yaitu sebagai pengatur air, pengatur konsentrasi garam dalam darah, pengatur keseimbangan asam basa darah, dan pengaturan eksresi bahan buangan atau kelebiham garam. Jumlah urine yang diproduksi ginjal dapat dipengaruhi oleh ADH dan aldosteron dengan rata-rata 1 ml /kg/bb/jam.
2.      Kulit
Kulit merupakan bagian yang terpenting dalam pengautan cairan yang terikat dengan proses pengaturan panas. Proses  ini diatur oleh pusat pengatur panas yang disarafi oleh vasomotorik dengan kemampuan mengendalikan arteriolakutan dengan cara vasodilatasi dan vasokontriksi. Proses pelepasan panas kemudian dpat dilakukan dengan cara penguapan.
Keringat merupakan sekresi aktif dari kelenjar keringat dibawah pengendalian saraf simpatis. Proses pelepasan panas lainnya dilakukan melalui cara pemancaran, yaitu dengan melepaskan panas ke udara ke sekitarnya. Cara konduksi yaitu pengalihan panas benda yang bersentuh, sedangkan cara konveksi yaitu mengalirkan udara yang telah panas ke permukaan yang lebih dingin.
3.      Paru-prau
Organ paru-paru sangat berperan dalam pengeluaran cairan yang menghasilkan insendible water loss kurang lebih 400 ml/hari. Peroses pengeluaran cairan terkait dengan respons akibat perubahan frekuensi dan kedalaman pernapasan, misalnya orang yang melakukan olahraga berat.
4.      Gastrointestinal
Merupakan organ saluran pencernaan yang berperan dalam mengeluarkan cairan melalui proses penyerapan dan pengeluaran air. Dalam kondisi normal, cairan yang hilang dalam sistem ini sekitar 100-2—ml/hari.
Pengaturan keseimabngan cairan dapat melalui mekanisme rasa haus yang dikonrol oleh sistem endokrin (hormonal), yakni anti diuretik hormon ADH , sistem aldosteron, prostaglandin, dan glukokortikoid
a.       ADH
Hormon ini memiliki peran dlam meningkatakan reabsopsi air sehingga dapat mengandalkan keseimbangan air dalam tubuh.
b.      Aldosteron
Hormon ini disekresi oleh kelenjar adrenal di tubulus ginjal dan berfungsi pada absrobsi natrium. Proses pengeluaran aldosteron ini diatur oleh oleh adanya perubahan konsentrasi kalium, natrium, dan sistem angiotensin renin.
c.       Prostaglandin
Merupakan asam lemak yang  terdapat pada jaringan yang berfungsi radang, pengendaliantekanan darah, kontraksi uterus, dan pengaturan pergerakan gastrointestinal. Pada ginjal, asam lemak ini berperan dalam mengatur sirkulasi ginjal.
d.      Glukokokortikoid
Hormon ini berfungsi mengatur peningkatan reabsorpsi natrium dan air yang menyebabkan volume darah meningkat sehingga terjadi retensi natrium.

Senin, 26 Maret 2018

Gangguan / masalah kebutuhan oksigenasi

1. hipoksia
hipoksia merupakan kondisi yang tidak tercukupinya pemenuhan kebutuhan oksigen dalam tubuh akibat defesiensi oksigen atau peningkatan penggunaan oksigen di tingkat sel, sehingga dapat memunculkan tanda seperti kulit kebiruan(sianosis). secara umum hipoksia disebabkan oleh menurunyya kadar HB , menurunnya difusi O2 dari alveoli ke dalam darah, menurunnya perfusi jaringan, atau gangguan ventilasi yang dapat menurunkan konsentrasi oksigen.

2. perubahan pola pernapasan

  1. Takipnea (Tachypnea) adalah pernafasan yang memiliki frekuensi lebih dari 24 kali permenit.
  2. Bradipnea (Bradynea) adalah pola pernafasan yang lambat dan kurang dari 10 kali permenit.
  3. Hiperventilasi adalah cara tubuh dalam mengkompensasi peningkatan jumlah oksigen dalam paru agar pernafasan lebih cepat dan dalam.
  4. Kusmual adalah pola pernafasan cepat dan dangkal yang dapat ditemukan pada orang dalam keadaan asidosis metabolik (kondisi dimana keseimbangan asam-basa tubuh terganggu karena adanya peningkatan produksi asam atau berkurangnya produksi bikarbonat).
  5. Hipoventilasi adalah upaya tubuh untuk mengeluarkan karbondioksida dengan cukup yang dilakukan dengan pada saat ventilasi alveolar.
  6. Dispnea adalah perasaan sesak dan berat saat pernapasan.
  7. Ortopnea adalah kesulitan bernafas kecuali dalam posisi duduk atau berdiri dan pola ini sering ditemukan pada seseorang yang mengalmi kongestif paru.
  8. Cheyne stokes adalah siklus pernafasan yang amplitudonya mula-mula naik, turun, berhenti, kemudian mulai dari siklus baru.
  9. Pernafasan pradoksial adalah pernafasan yang ditandai dengan pergerakan dinding paru yang berlawanan arah dari keadaan normal, sering ditemukan pada keadaan etelektaksis
  10. Biot adalah pernafasan dengan irama yang mirip dengan cheyne stokes tapi amplitudonya tidak teratu.


Minggu, 25 Maret 2018

Reflex hammer


Name   : Wijianti
Nim     : 17150064
Class    : A 14.2

Choose one medical tools / midwifery tools in hospital
Write about     :
1.      Description with picture
Reflex hammer
Reflex hammer or hammer reflection is a tool to check the reflection of certain body parts. Unintentional body part reactions occur due to an external stimulus through the taste buds to the center of reflection and the muscles that contiune to make the reflection movement. Reflex hammer is usually used by a specialist neurologist to detect the extent of the function of reflection.

2.      How you use it ?
·      The hammer reflex tool is to provoke reactions and reflexes, because testing reflexes an important part of physical  examiniation
·      To detect abnormalities in the central or peripheral nervous system

3.      What about your opinion of this midwifery tools ?
I think a reflex hammer or hammer reflection is a useful health tool for checking reflections on parts of a particular body part. For example , to examine the body part of the leg, the reaction  of the hammer is a stimulus that happens not accidentally because the stimulations from outside the nerve to the taste nerve to the center of reflection and muscle that contiune to make the reflection movement. Usually this reaction is to test deep tendon reflection

Kamis, 22 Maret 2018

ASUHAN KEBIDANAN TANDA BAHAYA KEHAMILAN LANJUT


MAKALAH
ASUHAN KEBIDANAN
TANDA BAHAYA KEHAMILAN LANJUT

Description: C:\Users\asus\Documents\MAKALAH\IMG-20170824-WA0036.jpg
Disusun Oleh :
Fenik A                                                          17150052
Putu Dewi Maharani Wiantara                       17150053
Ni Made Dwi Ruliana                                     17150049
Melly Kristiani                                                17150065
Alda Kholida Pacina                                       17150069
Wijianti                                                           17150064
Irnawati                                                           17150061
Vina Vinanjungsari                                         17150073

Kelas : A 14.2
UNIVERSITAS RESPATI YOGYAKARTA
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
PRODI D3 KEBIDANAN
2017/2018


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat TUHAN YANG MAHA ESA yang telah memberikan rahmat dan karunianya kepada kami, karena dengan karunianya kami dapat menyelesaikan makalah mengenai ”Tanda Bahaya Kehamilan Lanjut ” pada mata kuliah Asuhan Kebidanan. Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasa, oleh karena itu kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini. Akhir kata kami berharap semoga makalah kami ini dapat memberikan manfaat kepada para pembaca.




Yogyakarta, 21 Maret 2018


Penyusun,



DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.....................................................................................................2
DAFTAR ISI...................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................................4
1.1  Latar Belakang..........................................................................................................4
1.2  Tujuan.......................................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN................................................................................................5
2.1 Pengertian Tanda Bahaya Kehamilan Lanjut...........................................................5
2.2 Macam-Macam Tanda Bahaya Kehamilan Lanjut...................................................5
BAB III PENUTUP......................................................................................................10
3.1 Kesimpulan.............................................................................................................10
3.2 Kritik dan Saran......................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................11



BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Gambaran masyarakat indonesia yang ingin dicapai melalui pembangunan kesehatan adalah masyarakat, bangsa, dan negara yang ditandai oleh penduduknya hidup dalam lingkungan dan dengan perilaku hidup sehat, memilki kemampuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan merata, serta memiliki derajat kesehatan yang setinggi-tingginya diseluruh wilayah republik Indonesia, visi yang ingin dicapai melalui pembangunan kesehatan tersebut dirumuskan sebagai Indonesia sehat yang diharapkan adalah yang bersifat pro aktif untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan mencegah risiko terjadinya penyakit serta berpartisifasi aktif dalam gerakan kesehatan masyarakat selanjutnya kemampuan masyrakat yang diharapkan pada masa depan adalah yang mampu menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu tanpa adanya hambatan, baik yang bersifat ekonomi maupun non ekonomi. Diharapkan dengan terwujudnya lingkungan dan perilaku hidup sehat serta keluarga dan masyrakat dapat ditingkatkan secara optimal (Rachmat, 2004).
Salah satu penyebab tingginya angka kematian ibu adalah komplikasi kehamilan yang dapat muncul melalui tanda bahaya kehamilan. Pengetahuan ibu hamil dalam mengenali tanda bahaya dapat menjadi salah satu penentu perawatan kehamilan untuk mencegah komplikasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan tanda bahaya kehamilan dengan perilaku perawatan kehamilan pada ibu hamil lanjut.
1.2  Tujuan
a.       Untuk mengetahui tanda-tanda bahaya kehamilan lanjut
b.      Untuk memahami tanda-tanda bahaya kehamilan lanjut



BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Tanda Bahaya Kehamilan Lanjut
Pengertian tanda bahaya kehamilan secara umum adalah tanda-tanda  yang mengindikasikan adanya  bahaya  yang  dapat  terjadi selama kehamilan  atau  periode antenatal,  yang  apabila  tidak dilaporkan atau  tidak  terdeteksi  bisa menyebabkan kematian ibu.
Tanda bahaya kehamilan adalah tanda-tanda yang mengindikasikan adanya bahaya yang dapat terjadi selama kehamilan/periode antenatal, yang apabila tidak dilaporkan atau tidak terdeteksi bisa menyebabkan kematian ibu
Tanda bahaya kehamilan lanjut adalah suatu kehamilan yang memiliki tanda bahaya atau risiko lebih besar dari biasanya (baik bagi ibu maupun bayinya), akan terjadinya penyakit atau kematian sebelum maupun sesudah persalinan. Atau bisa dikatakan suatu tanda yang mengidentifikasi adanya bahaya kehamilan yang dapat terjadi selama kehamilan atau periode antenatal.
Tanda bahaya adalah keadaan-keadaan pada ibu hamil yang mengancam jiwa ibu dan janin yang dikandungnya selama kehamilan. Tanda-tanda bahaya dalam kehamilan dapat terjadi kapan saja. Mungkin ketika kehamilan masih muda, mungkin juga pada kehamilan lanjut. Tidak jarang pada saat-saat menjelang persalinan
Tanda bahaya dalam kehamilan perlu kita waspadai agar ibu dan bayi dapat terhindar dari bahaya atau kematian.
2.2 Macam-Macam Tanda Bahaya Kehamilan Lanjut
Tanda-tanda bahaya kehamilan lanjut :
1.      Perdarahan pervagina
Tiap perdarahan keluar dari liang senggama pada ibu hamil setelah 28 minggu disebut perdarahan antepartum. Perdarahan antepartum harus mendapat perhatian penuh, karena merupakan tanda bahaya yang mengancam nyawa ibu dan atau janinnya. Perdarahan dapat keluar sedikit-sedikit tetapi terus menerus, lama-lama ibu menderita anemia berat. Perdarahan dapat juga keluar sekaligus banyak yang menyebabkan ibu syok, lemas/ nadi kecil dan tekanan darah menurun.
Perdarahan pervaginam pada kehamilan lanjut yang termasuk kriteria tanda bahaya adalah perdarahan yang banyak, berwarna merah, dan kadang-kadang tetapi tidak selalu disertai dengan nyeri. Assesmen yang mungkin adalah plasenta previa atau absruptio plasenta.
Perdarahan antepartum dapat berasal dari kelainan plasenta yaitu plasenta previa dan abruptio plasenta. Plasenta previa adalah keadaan dimana plasenta berimplantasi pada temmpat abnormal, yaitu pada segmen bawah rahim sehingga menutupi sebagian atau seluruh permukaan jalan lahir. Abruptio plasenta adalah suatu keadaan dimana plasenta yang letaknya normal terlepas dari perlekatannya sebelum janin lahir.
2.      Pandangan kabur
3.      Sakit kepala yang menetap
Sakit kepala yang menetap dan tidak hilang dengan beristirahat, kadang-kadang dengan sakit kepala yang hebat tersebut ibu mungkin menemukan bahwa penglihatannya menjadi kabur atau berbayang. Sakit kepala yang hebat dalam kehamilan adalah gejala dari preeklampsia.
Sakit kepala biasa terjadi selama kehamilan dan sering kali merupakan ketidaknyamanan yang normal dalam kehamilan. Sakit kepala ini bisa terjadi apabila ibu kurang istirahat, kecapean, atau menderitan tekanan darah tinggi.  Sakit kepala yang menunjukkan suatu masalah yang serius adalah sakit kepala hebat yang menetap dan tidak hilang dengan beristirahat. Kadang-kadang dengan sakit kepala yang hebat tersebut ibu mungkin menemukan bahwa penglihatannya menjadi kabur atau berbayang. Assesmen yang mungkin adalah gejala preeklampsi.
Cara menguranginya yaitu :
a.       Mengurangi aktifitas ibu.
b.      Menganjurkan ibu untuk istirahat dengan cukup
4.      Pengelihatan kabur
Karena pengaruh hormonal, ketajaman penglihatan ibu dapat berubah dalam kehamilan. Perubahan ringan adalah normal. Masalah visual yang mengindikasikan keadaan yang mengancam jiwa ibu adalah perubahan visual mendadak, misalnya pandangan kabur atau berbayang. Perubahan penglihatan ini mungkin disertai dengan sakit kepala yang hebat. Assesmen yang mungkin adalah gejala dari preeklampsia.
Pada preeklampsia tampak pembengkakan pada retina, penyempitan setempat atau menyeluruh apda satu atau beberapa arteri, jarang terlihat perdarahan atau eksudat. Retinopalatia arterioskerotika menunjukkan penyakit vaskuler yang menahun. Keadaan tersebut tak tampak pada pre eklampsia keculai bila terjadi atas dasar hipertensi menahun atau penyakit ginjal. Spasmus arteri retina yang nyata menunjukkan adanya preeklampsia walaupun demikian vasospasmus ringan tidak selalu menunnjukkan pre eklampsia ringan.
Pada preeklamsia jarang terjadi ablasio retina. Keadaan ini disertai dengan buta sekonyong-konyong. Pelepasan retina disebabkan oleh edema intraokuler dan merupakan indikasi untuk pengakhiran kehamilan segera. Biasanya setelah persalinan berakhir, retina melekat kembali dalam 2 hari sampai 2 bulan. Gangguan penglihatan secara tetap jarang ditemukan.
5.      Nyeri abdomen yang hebat
Nyeri abdomen yang mungkin menunjukkan masalah yang mengancam keselamatan jiwa adalah yang hebat, menetap, dan tidak hilang setelah beristirahat. Hal ini bisa berarti kehamilan ektopik,aborsi , penyakit radang pelfix.
Nyeri perut yang hebat termasuk dalam tanda bahaya dalam kehamilan. Apabila perut ibu terasa sangat nyeri secara tiba-tiba bahkan jika disentuh sedikit saja dan terasa sangat keras seperti papan serta disertai perdarahan pervaginam. Ini menandakan terjadinya solusio plasenta. Nyeri perut yang hebat normal terjadi pada akhir kehamilan akibat dari kontraksi dari rahim ibu yang akan mengeluarkan isi dalam kandungan atau bayi. Jadi harus dapat dibedakan apakah nyeri perut tersebut disebabkan karena ibu akan melahirkan atau terjadi abrupsio plasenta.
6.      Kurangnya gerakan bayi
Ibu mulai merasakan gerakan bayi selama bulan ke lima atau keenam. Beberapa ibu dapat merasakan gerakan bayinya lebih awal. Jika bayi tidur gerakannya akan melemah bayi harus bergerak paling sedikit 3kali dalam 1 jam. Jika ibu berbaring atau beristirahat dan jika ibu makan dan minum dengan baik.
Yang termasuk tanda bahaya adalah bila gerakan janin mulai berkurang bahkan tidak ada sama sekali. Assesmen yang mungkin adalah kematian janin dalam rahim. Kematian janin dalam rahim (IUFD) adalah kematian janin setelah 20 minggu kehamilan tetapi sebelum permulaan persalinan. Ini menyebabkan komplikasi pada sekitar 1% kehamilan. Penyebab yang berakitan antara lain komplikasi plasenta dan tali pusat, penyakit hipertensi, komplikasi medis, anomali bawaan infeksi dalam rahim dan lain-lain.
Kematian janin harus dicurigai bila ibu hamil mengeluh tidak terasa gerakan janin, perut terasa mengecil dan payudara mengecil. Selain itu dari hasil pemeriksaan DJJ tidak terdengar sementara uji kehamilan masih tetap positif karena plasenta dapat terus menghasilkan hCG. Bahaya yang dapat terjadi pada ibu dengan kematian janin dalam rahim yaitu janin mati terlalu lama dalam menimbulkan gangguan pada ibu. Bahaya yang terjadi berupa gangguan pembekuan darah, disebabkan oleh zat-zat berasal dari jaringan mati yang masuk ke dalam sekitar 80% pasien akan mengalami permulaan persalinan yang spontan dalam 2 sampai 3 minggu kematian janin. Namun apabila wanita gagal bersalin secara spontan akan dilakukan induksi persalinan.
7.      Ketuban pecah sebelum waktunya
Pecahnya selaput janin dalam kehamilan merupakan tanda bahaya karena dapat menyebabkan terjadinya infeksi langsung pada janin. Pecahnya selaput ketuban juga dapat diikuti dengan keluarnya bagian kacil janin seperti tali pusat, tangan, atau kaki. Oleh karena itu bila saat hamil ditemukan ada pengeluaran cairan apalagi bila belum cukup bulan harus segera datang ke rumah sakit dengan fasilitas memadai. Assesmen yang mungkin adalah Ketuban Pecah Dini (KPD).
Diagnosis ketuban pecah dini didasarkan pada riwayat hilangnya cairan vagina dan pemastian adanya cairan amnion dalam vagina. Ketuban dinyatakan pecah dini bila terjadi sebelum proses persalinan berlangsung. Ketuban pecah dini merupakan masalah penting dalam obstetri berkaitan dengan penyulit kelahiran prematur dan terjadinya infeksi khorioamnionitis sampai sepsis, yang meningkatkan morbiditas dan mortalitas perinatal, dan penyebabkan infeksi pada ibu.
Ketuban pecah dini disebabkan oleh karena kurangnya kekuatan membran atau meningkatnya tekanan intrauterin atau oleh karena kedua faktor tersebut. Berkurangnya kekuatan membran disebabkan oleh adanya infeksi yang dapat berasal dari vagina dan serviks.
Pemerikasaan spekulum vagina yang steril harus dilakukan untuk memastikan diagnosis, untuk menilai dilatasi dan panjang servik, dan jika pasien kurang bulan, untuk memperoleh biakan servikal dan contoh cairan amnion untuk uji kematangan paru-paru. Selain itu pemastian diagnosis KPD dapat dilakukan dengan
1)      Menguji cairan dengan kertas lakmus (nitrazine) yang akan berubah biru bila terdapat cairan amnion alkalin
2)      Melihat dengan menggunakan mikroskop dengan menempatkan contoh bahan pada suatu kaca objek kemudian dikeringkan di udara dan diperiksa di bawah mikroskop untuk mencari ada tidaknya gambaran seperti pakis.
Penanganan ketuban pecah dini memerlukan pertimbangan usia gestasi, adanya infeksi pada komplikasi ibu dan janin, dan adanya tanda-tanda persalinan.
8.      Bengkak pada muka dan tangan
Edema (bengkak) adalah penimbunan cairan secara umum dan berlebihan dalam jaringan tubuh, dan biasanya dapat diketahui dan dari kenaikan berat badan serta pembengkakan kaki, hari tangan, dan muka.
Bangkak bisa menunjukkan adanya masalah yang serius jika muncul pada muka dan tangan, tidak hilang setelah beristirahat, dan disertai dengan keluhan fisik lain. Asessmen yang mungkin adalah gejala dari anemia, gagal jantung, atau preeklampsia.
Masalah lain pada kehamilan :
1.      Demam, menggigil, berkeringat
Ibu menderita demam dengan suhu tubuh lebih dari 38o, dalam kehamilan merupakan suatu masalah. Penanganan demam tinggi antara lain dengan istirahat, baring, minum banyak dan mengompres untuk menurunkan suhu.
2.      Terasa sakit pada saat kencing, keputihan atau gatal-gatal disekitar vagina
3.      Jantung berdebar-debar atau nyeri dada
4.      Diare berulang
5.      Batuk lama lebih dari 2 minggu
6.      Sulit tidur dan cemas berlebihan


BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Bidan harus dapat mendeteksi sedini mungkin terhadap tanda-tanda bahaya kehamilan lanjut pada ibu hamil yang sudah memasuki usia kehamilan lanjut. Karena pada usia kehamilan lanjut, ibu hamil berisiko mengalami komplikasi. Tanda-tanda bahaya kehamilan yang harus diwaspadai adalah perdarahan pervagina, sakit kepala yang menetap, penglihatan kabur, bengkak pada muka dan tangan, nyeri abdomen yang hebat dan gerakan janin yang berkurang.
Tanda-tanda bahaya pada kehamilan adalah tanda-tanda yang terjadi pada seorang ibu hamil yang merupakan suatu pertanda telah terjadinya suatu masalah yang serius pada ibu atau janin yang dikandungnya. 
3.2 Kritik dan Saran
Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, kedepannya penulis akan lebih fokus dan detail dalam menjelaskan makalah diatas dengan sumber-sumber yang dapat dipertanggungjawabkan.



DAFTAR PUSTAKA

Ananta. 2009. Permasalahan Pada Kehamilan Lajut. Jakarta : Rineka Cipta
Kurniawan. 2008. Bahaya yang Sering Terjadi pada Kehamilan Lanjut.
Curtis, G. B. 2002. Tanya Jawab Seputar Kehamilan. Jakarta.
Hanifa, W. 2007. Ilmu Kebidanan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka.
Manuaba, IBG. 2007.Pengantar Kuliah Obstetri . EGC. Jakarta.
Pusdiknakes : WHO: JHPIEGO. 2001. Buku asuhan antenatal.
Pusdiknakes. 2001. Buku 2 Asuhan Antenatal.          
Saifuddin , Abdul Bari, dkk. 2002. Panduan praktis pelayanan maternal dan neonatal.
Scott, J. 2002. Buku Saku Obstetri Ginekologi. Jakarta.Widya Medika.
Prawirohardjo,Sarwono.2009.Ilmu Kebidanan.Jakarta .PT Bina Pustaka.
Prawirohardjo.2000.Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal Dan Neonatal 


puisi pancasila tetap abadi

[PUISI] Pancasila Tetap Abadi Sudah cukup banyak nyawa yang kita korbankan Sudah cukup banyak tangis yang kita dengarkan Sudah ...