Kebutuhan cairan tubuh
1. Ginjal
Merupakan organ yang
memiliki peran cukup besar dalam pengaturan kebutuhan cairan dan elektrolit .
hal ini terlihat pada fungsi ginjal yaitu sebagai pengatur air, pengatur
konsentrasi garam dalam darah, pengatur keseimbangan asam basa darah, dan
pengaturan eksresi bahan buangan atau kelebiham garam. Jumlah urine yang
diproduksi ginjal dapat dipengaruhi oleh ADH dan aldosteron dengan rata-rata 1
ml /kg/bb/jam.
2. Kulit
Kulit merupakan bagian
yang terpenting dalam pengautan cairan yang terikat dengan proses pengaturan
panas. Proses ini diatur oleh pusat
pengatur panas yang disarafi oleh vasomotorik dengan kemampuan mengendalikan
arteriolakutan dengan cara vasodilatasi dan vasokontriksi. Proses pelepasan
panas kemudian dpat dilakukan dengan cara penguapan.
Keringat merupakan
sekresi aktif dari kelenjar keringat dibawah pengendalian saraf simpatis. Proses
pelepasan panas lainnya dilakukan melalui cara pemancaran, yaitu dengan
melepaskan panas ke udara ke sekitarnya. Cara konduksi yaitu pengalihan panas
benda yang bersentuh, sedangkan cara konveksi yaitu mengalirkan udara yang
telah panas ke permukaan yang lebih dingin.
3. Paru-prau
Organ paru-paru sangat
berperan dalam pengeluaran cairan yang menghasilkan insendible water loss
kurang lebih 400 ml/hari. Peroses pengeluaran cairan terkait dengan respons
akibat perubahan frekuensi dan kedalaman pernapasan, misalnya orang yang
melakukan olahraga berat.
4. Gastrointestinal
Merupakan organ saluran
pencernaan yang berperan dalam mengeluarkan cairan melalui proses penyerapan
dan pengeluaran air. Dalam kondisi normal, cairan yang hilang dalam sistem ini
sekitar 100-2—ml/hari.
Pengaturan keseimabngan
cairan dapat melalui mekanisme rasa haus yang dikonrol oleh sistem endokrin (hormonal),
yakni anti diuretik hormon ADH , sistem aldosteron, prostaglandin, dan
glukokortikoid
a. ADH
Hormon ini memiliki peran dlam
meningkatakan reabsopsi air sehingga dapat mengandalkan keseimbangan air dalam
tubuh.
b. Aldosteron
Hormon ini disekresi oleh kelenjar
adrenal di tubulus ginjal dan berfungsi pada absrobsi natrium. Proses pengeluaran
aldosteron ini diatur oleh oleh adanya perubahan konsentrasi kalium, natrium,
dan sistem angiotensin renin.
c. Prostaglandin
Merupakan asam lemak yang terdapat pada jaringan yang berfungsi radang,
pengendaliantekanan darah, kontraksi uterus, dan pengaturan pergerakan
gastrointestinal. Pada ginjal, asam lemak ini berperan dalam mengatur sirkulasi
ginjal.
d. Glukokokortikoid
Hormon ini berfungsi mengatur
peningkatan reabsorpsi natrium dan air yang menyebabkan volume darah meningkat
sehingga terjadi retensi natrium.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar